Kau diselimuti semangat, sedikit ketakutan akan hari esok
Campuran yang seimbang mengingat buruknya berlebihan
Kau masih melangkah, menapaki terjal tanah berkoral
Angin adalah pengingat kesejukan yang tenang
Kerikil menggambarkan kerendahan berkekuatan
Tanah, perumpamaan yang matang akan akhir sebuah tujuan
Tapi, kau berapi
Kesadaranmu terkalahkan ambisi
Kau buta bahkan untuk melihat wajah-wajah polos
Lalu kebersatuanmu yang terlambat meleburkan kekerasan di dalam
Amarah, hal lain yang membutakanmu
Maka bakar saja apa-apa yang menghalangimu
Toh, kesombonganmu seakan semesta terlihat mendukung, pikirmu!
Musnahkan saja jenis-jenis mereka yang menghambatmu
Bukannya Kau telah terbiasa membunuh?
Aku hanya perlu melakukannya sebelum mereka melakukannya terhadapku!
4 comments
wah keren puisinya , sekarang uyo jago bikin puisi, sudah lama tidak berkunjung ke blog anda :D
ReplyDeletemba vinaaa...info aja saya kok gak bisa visit blog mba vina ya...terdeteksi malware di blog mba vina. jadi browser saya menolak untuk membuka blog mba...
Deletewah hebat nie mas Uyo jago bikin puisi ya, keren mas puisinya....
ReplyDeleteLANJUTKAN!!
Lanjut, Mang...:D
Delete