Tanpa sandaran andalannya
Yang memudar tiap kali melintas di ingatan
Dia selalu tahu detik-detik berikutnya
Geram, emosi, lalu sunyi, senyap
Yang memudar tiap kali melintas di ingatan
Dia selalu tahu detik-detik berikutnya
Geram, emosi, lalu sunyi, senyap
Pria yang mendayung dengan hati-hati,
Pria lain yang terlalu mengekang kebrutalan,
Dan wanita di antaranya mengunci monster
Pria lain yang terlalu mengekang kebrutalan,
Dan wanita di antaranya mengunci monster
Seperti biasa khalayak terpincut ketidakwarasan
Tergoda kesempurnaan yang tiada
Mencampakkan pria lain dan wanita
Tergoda kesempurnaan yang tiada
Mencampakkan pria lain dan wanita
Sangat dingin, bahkan jika sekutuku api neraka
Hanya akan berkeretak di detik sebelum ketiadaan
Beku
Hanya akan berkeretak di detik sebelum ketiadaan
Beku
Rintih gigil ini akan terkenang
Di batas biru dan jingga, di pucuk-pucuk harapan yang tinggallah cerita
Di batas biru dan jingga, di pucuk-pucuk harapan yang tinggallah cerita
Bahwa waktu adalah sementara
Dan sepi akan terus membeku
Kendati aku mencair, tapi sendiri
Dan sepi akan terus membeku
Kendati aku mencair, tapi sendiri
26 comments
lagi hujan, baca puisi beku...
ReplyDeletesaya jadi kabulusan kang hehe
Handukan atuh...:D
Deletepuisinya bener-bener mantep nie kang, oya ijin follow blognya ya :)
ReplyDeleteTerimakasih...
DeleteIya, silahkan. Nanti saya folback blog Mas nya ya...
Jujur berulang kali baca, masih bingung maksudnya apa? *
ReplyDeleteKurang berarti mengulangnya, Mas...Coba diulang lagi... :)
DeleteMasih gak ngerti, haha...
Deleteidem disini.. saya juga kurang paham
DeleteWaduh...gimana ya. Saya emang pembuat puisi tipe hidden message... Kalo djabarkan bkalan pnjang dan bnyak meminjam dr mkna2 lainnya.
Deletetengah malem begini.. enak nya baca puisi deh.. nyimak sob..
ReplyDeleteIya, silahkan...
DeleteCinta pertama adalah kenangan yang paling indah bagi setiap insan, sehingga ia akan lupa segala derita dan misteri kehidupan ini....
ReplyDeletehahay...puisi bekunya mirip dengan puisi yang pernah tak tulis dibuku harian jaman SMA euy...;o)
Wah masa kang? Coba diposting atuh puisinya. Kalau masih ada.
Deletewah kalau mas mencair gimana jadinya nih. hehee
ReplyDeletePerumpamaan lah, Mas...hihi
DeletePuisinya boleh beku asalkan cinta tetap cair dan mengalir bak air sungai di setiap musim........
ReplyDeleteWah...justru itu segalanya terasa membeku akhir akhir ini...
Deletemas buatin puisi yang romantis dong hehehe..
ReplyDeleteWaduh...saya bukan ahli romantis2an. Hehe
Deletemakin hari makin ngetop aja mas puisi nya. Cock banget nih pas musim hujan, bisa bikin beku di badan :D
ReplyDeleteTerimakasih, mba ririn
DeleteAda kulkas nya ya mba puisiku jd bisa bikin badan beku...hehe
Keren deh puisinya :) , lanjutkan :)
ReplyDeleteTerimakasih, mas agus....
DeleteSaya meraba aroma cinta segitiga mas .. hehehe
ReplyDeleteMantap.... Memang itu poinnya, Mas!
DeleteHanya baru Mas Isnaeni yang bisa menebak. Congrats!
wah lama gak berkunjung isinya pujanga semua.. ^^
ReplyDelete