Aku hanya tak memiliki hiburan lainnya
Jadi aku mengintip kisah-kisah terdahulu
Dan aku terjebak di dalamnya, akhirnya
Selalu butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa kembali
Dia dibacakannya buku-buku
Kadang tawa, kadang air mata diujungnya
Mungkin pikirnya dia hanya sendiri
Hingga pergi meninggalkan pembaca seorang diri
Matilah dalam hidup yang terlalu hidup
Langkah dan napas yang dirusak kepala dan rasa
Kalian melihatnya berjuang dengan dirinya
Kalian bungkam padahal mengenalnya
Dan halaman-halaman kusam menguak
Dibacakannya lagi untuk sekedar mengingat masa
Pendengar renyuh dengan tangis dan memori yang membasah di mata
Dia tidak sendiri
"Tidak ada surat?"
"Tidak."
Hanya suara mengantarkannya dengan rela
Hanyalah masa yang hampir terlupa
Paksakan sendi-sendi melangkah
Jiwa yang naik tinggalkan raga
Aku mengerti, Ini bukanlah hal besar
Tapi sejarah tak cukup menahun, namun selamanya
Biarkannya hanyut hingga melaut kapan menepi
Dan ada surat yang tersirat untuk selamanya
Jakarta, 30 Okt 2013 5.30 p.m
8 comments
mantaap puisinya
ReplyDeleteTerimakasih....:D
Deletewah luar biasa kata2nya
ReplyDeleteTerimakasih...:D
DeleteKereeen... Two thumbs up.
ReplyDeleteTerimakasih...:D
Deletehadeuh.....menyentuh danmengharubirukan suasana hati yang kebetulan baru diputusin oleh pacarku yang ke 4...
ReplyDeletePacar yang ke empat? Bener eta teh?
Delete