Sekarang tepat jam 18.49 waktu setempat gue masih di kantor karena kejebak hujan yang tidak begitu deras. Tapi, kalau dipaksain jalan kaki ke kosan, kerapatan rintik gerimisnya bisa bikin sekujur tubuh gue basah kuyup, entar kedinginan, masuk angin terus atit...haha #lebay. Dan jangan sampai itu terjadi. Karena sebagai mahluk kos sejati gue harus senantiasa menjaga kesehatan.
Suasana-suasana seperti ini, saat rintik hujan di luar jendela dan gue menatap melalui kaca jendelanya, membuat memori-memori masa lalu memenuhi kepala gue. Tepat pada jam-jam seperti ini, bila memang jadwal sekolah padat, gue baru nyampe di rumah. Kelelahan dan terkulai di kamar menunggu air hangat mateng untuk mandi, mendengarkan hujan serta tidak lupa merangkai kata di perangkat Samsung Corby gue yang sekarang berada di tangan kakak gue, Bakti.
Gue gak bisa nyangkal bahwa waktu itu gue emang lagi down karena suatu hal yaitu...persahabatan gue retak...
Dan gue gak bisa ngelanjutin ini postingan.
15 comments
sabar , semua orang pasti punya masalah maass
ReplyDeleteya namanya juga hidup
Deletenamanya sahabat seharusnya sudah tidak bisa dipisahkan ya sob...
ReplyDeletekami hanya terlalu egois
Deleteoh my god, gua kira kenangan pas kita lagi hujan-hujanan. *kegeeran*
ReplyDeleteEverything about rain, it's included.
Deletesaya juga pernah merasakan keadaan ini, memang keadaan alam atau musik bisa mengenang kejadian yang telah lalu
ReplyDeletekalo dipikir-pikir kayak acara musik di antv yah...love, life and music
Deletenikmati dan tetap sabar dan pasrahkan hati kepada-NYA
ReplyDeletebener kang dinikmati saja, normalnya orang hidup ya seperti ini
DeleteNikmati aja skenario dari Tuhan mas.
ReplyDeleteskenario Tuhan? istilah serupa juga sering saya gunakan untuk menulis.
Deletesekalian saya follow blognya mas.
ReplyDeletehehe, santai sob. hidup ini indah, jgan terlalu diingat trus...
ReplyDeletesantai... ^_^
ok, sip...makasih. Saya tidak ingin mengingatnya...hanya saja suasana yang hampir sama suka tiba-tiba mengingatkan.
Delete